-
BAKSOS IKA SMUDAMA 2015
Pada kesempatan kali ini kami dai redaksi Apa Kabar SMUDAMA? akan melaporkan kegiatan Baksos IKA SMUDAMA Kembali Untuk Berbagi Jilid 2. Kegiatan ini dilaksanakan pada 24-27 Desember 2015, di SMAN 2 Tinggimoncong......
-
CESS VI
"Take an action, Get the champion!" Seperti biasa, Smudama menjalankan sebuah event besar setiap dua tahun sekali yakni Competition of English and Science Smudama atau biasa disingkat CESS VI......
-
PORSENI 2015
redaksi AKS akan membahas mengenai PORSENI 2015 yang telah dilaksanakan pada tanggal 19 Desember sampai 22 Desember 2015. PORSENI atau Pekan Olahraga dan Seni itu sendiri merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan pada akhir semester ganjil....(UNM)...
Wednesday, July 18, 2012
OTS Smudamers Edisi 11 : 7 Penyakit Yang Paling Sering Diderita
Halo, Smudamers...
Kini redaksi OTS (On The Spot) Smudamers akan membahas mengenai edisi kesebelas pada tanggal 18 Juli 2012.
Pada pembahasan kali kini, kami akan memberikan anda informasi mengenai 7 penyakit yang paling sering diderita oleh siswa-siswi Smudama.
Mengidap penyakit dan menjadi jatuh sakit merupakan hal yang tidak jarang ditemui di asrama. Macam- macam penyakit yang disebabkan oleh berbagai hal, misalnya saja kurang menjaganya kebersihan diri dan sebagainya memang cukup mengganggu aktivitas siswa-siswi Smudama setiap harinya. Namun, selalu ada teman-teman dan guru yang bersedia merawat dan juga terdapat fasilitas poliklinik.
Berikut ini merupakan 7 penyakit yang paling sering diderita:
1. Sarampa
Istilah sarampa yang populer pada masyarakat Sul-sel ini dikenal juga sebagai penyakit campak. Sarampa adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Rubeola yang ditularkan melalui batuk, bersin, dan tangan yang kotor oleh cairan hidung. Beberapa tanda dan gejala terkena penyakit sarampa yaitu demam tinggi, mata merah serta berair, tenggorokan sakit, pilek, lalu terdapat bintik-bintik yang muncul di seluruh tubuh.
Sarampa merupakan penyakit yang sangat gampang untuk menular, sehingga pada kondisi berasrama di Smudama penyakit Sarampa juga sangat menular apabila sudah terdapat seseorang yang yang menderita sarampa.
Sementara itu, cara-cara yang dilakukan untuk mencegah sarampa adalah imunisasi yang dilakukan pada saat masih kanak-kanak.
2. Skabies
Penyakit selanjutnya adalah Skabies. Istilah skabies populer dikalangan siswa-siswi Smudama namun di luar, lebih dikenal dengan istilah kudis. Skabies adalah penyakit yang disebabkan oleh kutu Sarcoptes scabiei. Ukuran kutu ini sangat kecil, yaitu sekitar (300–600 μ) x (250-400 μ) pada betina dan (200- 240 μ) x (150-200 μ) pada jantan.
Proses penyakit skabies terjadi pada manusia yaitu tungau (kutu) betina membuat lubang pada epidermis lalu kemudian pada lubang tersebut akan ditempati oleh telur-telur tungau tersebut setiap harinya. Telur tersebut kemudian menetas dan melalui beberapa tahapan, akan menjadi tungau kembali.
Gejala-gejala yang ditimbulkan adalah rasa gatal yang biasanya menjadi parah saat malam hari kemudian penggalian kulit yang dilakukan oleh tungau dapat menjadi benjolan pada kulit.
Skabies sering ditemui pada bagian tubuh seperti telapak tangan, ketiak, sekitar pinggang, bokong, lutut, pundak, telapak kaki dan masih banyak lainnya.
Munculnya tungau yang dapat menyebabkan penyakit skabies ini sendiri diakibatkan oleh kondisi lingkungan yang kurang bersih serta lembap. Pada lingkungan asrama, biasanya tungau ini terdapat pada pakaian serta kasur yang lembap. Sehingga untuk pencegahannya sendiri dapat dilakukan dengan mencuci pakaian dengan bersih dan menjemurnya sampai betul-betul kering di bawah terik matahari, begitu pula dengan kasur yang harus dijemur di bawah terik matahari.
3. Cacar
Penyakit yang ketiga adalah Cacar. Cacar yang biasanya diderita oleh siswa-siswi Smudama adalah cacar air. Cacar air atau Varicella Simplex ini adalah penyakit yang disebabkan oleh infekis virus varicella zoster.
Pada penderita cacar air, akan timbul kemerahan pada kulit yang berukuran kecil. Kemerahan tersebut pun akan menjadi lenting dan berisi cairan dengan dinding tipis dan dapat mengakibatkan rasa nyeri serta gatal pada bagian kulit tersebut. Penyebarannya biasanya diawali pada bagian dada dan perut kemudian menyebar keseluruh tubuh, baik wajah. Apabila bintik yang berisi cairan tersebut dibiarkan maka akan mengering dan membekas. Akan tetapi bekas tersebut lama kelaman dapat hilang.
Cacar merupakan penyakit yang sangat gampang menular dan dapat dicegah dengan vaksin. Akan tetapi, konon katanya, manusia setidaknya pernah satu kali merasakan cacar entah itu pada saat kecil maupun telah dewasa.
Biasanya, apabila terdapat satu siswa terkena penyakit cacar maka akan sangat mudah penyebarannya karena penyakit cacar ditularkan melalui udara.
4. Gatal-gatal
Penyakit selanjutnya masih merupakan penyakit kulit yaitu gatal-gatal. Penyakit ini sendiri masih belum diketahui apa penyebab pastinya karena tidak memiliki ciri-ciri seperti penyakit kulit lain sebelumnya. Namun, kebanyakan gatal-gatal ini disebabkan oleh alergi, baik itu alergi terhadap debu, makanan, dan lain sebagainya. Cara pencegahannya sendiri dapat dilakukan dengan senantiasa menjaga kebersihan diri serta lingkungan dan juga tidak mengkonsumsi makanan yang dapat menimbulkan alergi.
5. Sakit Kepala
Sakit kepala merupakan penyakit yang cukup familiar dan setiap orang pasti pernah merasakannya. Untuk siswa-siswi Smudama, sakit kepala ini dapat diakibatkan karena kondisi badan yang drop akibat sibuk beraktivitas. Sakit kepala ini sendiri dapat dicegah dengan rajin meminum multivitamin dan juga makan makanan bergizi di ruang saji sehingga tidak menyebabkan kondisi tubuh menjadi lemah.
6. Sakit Perut
Sakit perut yang terdiri dari bermacam-macam jenis, misalnya diakibatkan oleh maag, maupun diare. Penyakit maag dapat disebabkan karena tidak mengonsumsi makanan dalam waktu lama sehingga membiarkan perut kosong dan mengonsumsi makanan yang dapat meningkatkan asam lambung. Asam lambung yang sebenarnya dapat membantu dalam proses pencernaan justru dapat melukai lambung dan menimbulkan rasa nyeri pada perut.
Sementara untuk diare, mengkonsumsi makanan seperti bersantan, pedas, serta kelebihan vitamin C dapat mengakibatkan diare. Diare biasanya juga disertai dengan rasa mual. Diare dalam jangka panjang dapat menyebabkan penderitanya mengalami dehidrasi.
7. Tekkel
Penyakit selanjutnya yaitu tekkel. "Penyakit" ini berbeda dengan penyakit sebelumnya. Tekkel adalah istilah untuk meminjam tanpa izin. Tekkel merupakan 'penyakit sosial' yang terjadi pada lingkungan asrama. Biasanya, tekkel disebabkan karena belum sempat meminta izin kepada pemilik benda ataupun karena siswa memang berniat jahil pada temannya.
Kebiasan yang ditanamkan untung saling berbagi satu sama lain terkadang memang salah diartikan. Hal yang paling umum misalnya, tekkel sendal. Sendal yang baru saja dikenakan dan ditinggalkan beberapa saat, tiba-tiba hilang atau berganti modelnya. Namun, tidak jarang pula sendal yang telah ditekkel itu dapat kembali lagi kepada pemiliknya.
Buku pun tidak luput menjadi sasaran tekkel. Buku yang tergeletak begitu saja, buku yang tersusun rapi di meja belajar bisa diakui kepemilikannya oleh orang lain, apalagi kalau di buku tersebut tidak terdapat nama pemilik sebenarnya atau nama tersebut mudah dihilangkan. Biasanya, tekkel buku ini puncaknya pada masa-masa ulangan. Baik itu buku paket bahkan sampai buku catatan sekalipun.
Ada kalanya di Smudama mengalamai krisis air, sehingga siswa harus menampung air didalam jerigen untuk cadangan air. Dengan motif kepepet, jerigen-jerigen itupun isinya dapat habis setengah, bahkan seluruhnya. Sehingga tidak jarang, siswa membawa jerigen-jerigen yang telah diisi tersebut ke dalam kamarnya agar aman dari tekkel.
Sementara itu, untuk para pelaku tekkel ini biasanya tidak memiliki sanksi tersendiri. Sanksinya biasanya hanya berupa teguran oleh sesama teman. Namun, memang diakui kadang-kadang perilaku tekkel ini cukup meresahkan.
Writer: Isnah Ayu Annisa
Kini redaksi OTS (On The Spot) Smudamers akan membahas mengenai edisi kesebelas pada tanggal 18 Juli 2012.
Pada pembahasan kali kini, kami akan memberikan anda informasi mengenai 7 penyakit yang paling sering diderita oleh siswa-siswi Smudama.
Mengidap penyakit dan menjadi jatuh sakit merupakan hal yang tidak jarang ditemui di asrama. Macam- macam penyakit yang disebabkan oleh berbagai hal, misalnya saja kurang menjaganya kebersihan diri dan sebagainya memang cukup mengganggu aktivitas siswa-siswi Smudama setiap harinya. Namun, selalu ada teman-teman dan guru yang bersedia merawat dan juga terdapat fasilitas poliklinik.
Berikut ini merupakan 7 penyakit yang paling sering diderita:
1. Sarampa
Istilah sarampa yang populer pada masyarakat Sul-sel ini dikenal juga sebagai penyakit campak. Sarampa adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Rubeola yang ditularkan melalui batuk, bersin, dan tangan yang kotor oleh cairan hidung. Beberapa tanda dan gejala terkena penyakit sarampa yaitu demam tinggi, mata merah serta berair, tenggorokan sakit, pilek, lalu terdapat bintik-bintik yang muncul di seluruh tubuh.
Sarampa merupakan penyakit yang sangat gampang untuk menular, sehingga pada kondisi berasrama di Smudama penyakit Sarampa juga sangat menular apabila sudah terdapat seseorang yang yang menderita sarampa.
Sementara itu, cara-cara yang dilakukan untuk mencegah sarampa adalah imunisasi yang dilakukan pada saat masih kanak-kanak.
2. Skabies
Penyakit selanjutnya adalah Skabies. Istilah skabies populer dikalangan siswa-siswi Smudama namun di luar, lebih dikenal dengan istilah kudis. Skabies adalah penyakit yang disebabkan oleh kutu Sarcoptes scabiei. Ukuran kutu ini sangat kecil, yaitu sekitar (300–600 μ) x (250-400 μ) pada betina dan (200- 240 μ) x (150-200 μ) pada jantan.
Proses penyakit skabies terjadi pada manusia yaitu tungau (kutu) betina membuat lubang pada epidermis lalu kemudian pada lubang tersebut akan ditempati oleh telur-telur tungau tersebut setiap harinya. Telur tersebut kemudian menetas dan melalui beberapa tahapan, akan menjadi tungau kembali.
Gejala-gejala yang ditimbulkan adalah rasa gatal yang biasanya menjadi parah saat malam hari kemudian penggalian kulit yang dilakukan oleh tungau dapat menjadi benjolan pada kulit.
Skabies sering ditemui pada bagian tubuh seperti telapak tangan, ketiak, sekitar pinggang, bokong, lutut, pundak, telapak kaki dan masih banyak lainnya.
Munculnya tungau yang dapat menyebabkan penyakit skabies ini sendiri diakibatkan oleh kondisi lingkungan yang kurang bersih serta lembap. Pada lingkungan asrama, biasanya tungau ini terdapat pada pakaian serta kasur yang lembap. Sehingga untuk pencegahannya sendiri dapat dilakukan dengan mencuci pakaian dengan bersih dan menjemurnya sampai betul-betul kering di bawah terik matahari, begitu pula dengan kasur yang harus dijemur di bawah terik matahari.
3. Cacar
Penyakit yang ketiga adalah Cacar. Cacar yang biasanya diderita oleh siswa-siswi Smudama adalah cacar air. Cacar air atau Varicella Simplex ini adalah penyakit yang disebabkan oleh infekis virus varicella zoster.
Pada penderita cacar air, akan timbul kemerahan pada kulit yang berukuran kecil. Kemerahan tersebut pun akan menjadi lenting dan berisi cairan dengan dinding tipis dan dapat mengakibatkan rasa nyeri serta gatal pada bagian kulit tersebut. Penyebarannya biasanya diawali pada bagian dada dan perut kemudian menyebar keseluruh tubuh, baik wajah. Apabila bintik yang berisi cairan tersebut dibiarkan maka akan mengering dan membekas. Akan tetapi bekas tersebut lama kelaman dapat hilang.
Cacar merupakan penyakit yang sangat gampang menular dan dapat dicegah dengan vaksin. Akan tetapi, konon katanya, manusia setidaknya pernah satu kali merasakan cacar entah itu pada saat kecil maupun telah dewasa.
Biasanya, apabila terdapat satu siswa terkena penyakit cacar maka akan sangat mudah penyebarannya karena penyakit cacar ditularkan melalui udara.
4. Gatal-gatal
Penyakit selanjutnya masih merupakan penyakit kulit yaitu gatal-gatal. Penyakit ini sendiri masih belum diketahui apa penyebab pastinya karena tidak memiliki ciri-ciri seperti penyakit kulit lain sebelumnya. Namun, kebanyakan gatal-gatal ini disebabkan oleh alergi, baik itu alergi terhadap debu, makanan, dan lain sebagainya. Cara pencegahannya sendiri dapat dilakukan dengan senantiasa menjaga kebersihan diri serta lingkungan dan juga tidak mengkonsumsi makanan yang dapat menimbulkan alergi.
5. Sakit Kepala
Sakit kepala merupakan penyakit yang cukup familiar dan setiap orang pasti pernah merasakannya. Untuk siswa-siswi Smudama, sakit kepala ini dapat diakibatkan karena kondisi badan yang drop akibat sibuk beraktivitas. Sakit kepala ini sendiri dapat dicegah dengan rajin meminum multivitamin dan juga makan makanan bergizi di ruang saji sehingga tidak menyebabkan kondisi tubuh menjadi lemah.
6. Sakit Perut
Sakit perut yang terdiri dari bermacam-macam jenis, misalnya diakibatkan oleh maag, maupun diare. Penyakit maag dapat disebabkan karena tidak mengonsumsi makanan dalam waktu lama sehingga membiarkan perut kosong dan mengonsumsi makanan yang dapat meningkatkan asam lambung. Asam lambung yang sebenarnya dapat membantu dalam proses pencernaan justru dapat melukai lambung dan menimbulkan rasa nyeri pada perut.
Sementara untuk diare, mengkonsumsi makanan seperti bersantan, pedas, serta kelebihan vitamin C dapat mengakibatkan diare. Diare biasanya juga disertai dengan rasa mual. Diare dalam jangka panjang dapat menyebabkan penderitanya mengalami dehidrasi.
7. Tekkel
Penyakit selanjutnya yaitu tekkel. "Penyakit" ini berbeda dengan penyakit sebelumnya. Tekkel adalah istilah untuk meminjam tanpa izin. Tekkel merupakan 'penyakit sosial' yang terjadi pada lingkungan asrama. Biasanya, tekkel disebabkan karena belum sempat meminta izin kepada pemilik benda ataupun karena siswa memang berniat jahil pada temannya.
Kebiasan yang ditanamkan untung saling berbagi satu sama lain terkadang memang salah diartikan. Hal yang paling umum misalnya, tekkel sendal. Sendal yang baru saja dikenakan dan ditinggalkan beberapa saat, tiba-tiba hilang atau berganti modelnya. Namun, tidak jarang pula sendal yang telah ditekkel itu dapat kembali lagi kepada pemiliknya.
Buku pun tidak luput menjadi sasaran tekkel. Buku yang tergeletak begitu saja, buku yang tersusun rapi di meja belajar bisa diakui kepemilikannya oleh orang lain, apalagi kalau di buku tersebut tidak terdapat nama pemilik sebenarnya atau nama tersebut mudah dihilangkan. Biasanya, tekkel buku ini puncaknya pada masa-masa ulangan. Baik itu buku paket bahkan sampai buku catatan sekalipun.
Ada kalanya di Smudama mengalamai krisis air, sehingga siswa harus menampung air didalam jerigen untuk cadangan air. Dengan motif kepepet, jerigen-jerigen itupun isinya dapat habis setengah, bahkan seluruhnya. Sehingga tidak jarang, siswa membawa jerigen-jerigen yang telah diisi tersebut ke dalam kamarnya agar aman dari tekkel.
Sementara itu, untuk para pelaku tekkel ini biasanya tidak memiliki sanksi tersendiri. Sanksinya biasanya hanya berupa teguran oleh sesama teman. Namun, memang diakui kadang-kadang perilaku tekkel ini cukup meresahkan.
Writer: Isnah Ayu Annisa
5 Komentar via Blogger
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
siapa" yg lolos jns??
ReplyDeletedari smudama ada skitar 6 orang...
ReplyDeleteJiahh bisa berabe nihh urusan " Tekkel " mesti taruh di tempat aman , apalagi gw anak baru disana barangkali peralatan mandi , peralatan sekolah ludes abis di colong anak2 disana.. PARAH harus dibasmi nih
ReplyDelete@anonim sebelum saya
ReplyDeletetidak usah resah dek, sebenarnya juga semua itu bisa terjadi kalau barang-barangnya di telantarkan (tidak diperhatikan). Tidak semua juga siswa disana suka menekkel. Kalau memang bisa jaga barangnya baik-baik pasti tidak kehilangan
adek baru, jalani saja kehidupan di smudama dek...
ReplyDeletemau tanya, adek yang baru anonim yang komen tanggal 23 juli namanya siapa yah??
maksih...